17 October 2007

Israel Hambat Palestina Merdeka

Dakta : Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, sepertinya, tidak sabar menanti realisasi janji Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Condoleezza "Condi" Rice. Kemarin (17/10), pada akhir lawatan Timur Tengah sekaligus kunjungan kedua Condi di Tepi Barat, Abbas menumpahkan kekesalannya kepada Israel. Menurut dia, negara sekutu AS itu sengaja mengulur-ulur lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.Pemimpin moderat tersebut mengatakan bahwa keberatan Israel atas beberapa poin dokumen prakonferensi yang akan diselenggaraan di Annapolis, Maryland, AS, bulan depan, hanya bakal menghambat proses damai Timur Tengah. "Semua ini hanya akan menghambat upaya perumusan dokumen penting yang menjadi syarat mutlak Israel-Palestina mengikuti konferensi damai internasional mendatang," ujar Abbas.Selain itu, aksi militer yang dilancarkan Israel di perbatasan Palestina dan dilanjutkannya penggalian arkeologi di dekat situs suci Jerusalem beberapa waktu lalu menjadi dua hal yang menghambat perdamaian. "Waktunya sudah semakin dekat (menuju konferensi damai, Red). Kita harus melipatgandakan upaya yang sedang dilakukan dan tidak membuang-buang waktu," imbuh ketua Gerakan Fatah Palestina tersebut.Dalam kesempatan itu, Abbas menyerukan pencanangan jadwal pasti untuk memastikan dokumen prakonferensi selesai dirumuskan tepat waktu. Menurut dia, Israel dan Palestina harus mencapai kesepakatan yang imbang dan bisa diterima kedua belah pihak. "Kami berharap bisa merumuskan dokumen tersebut dengan baik sehingga kesepakatan itu bisa dijadikan landasan perdamaian dua negara," tegasnya.Sementara itu, Condi yang kemarin sempat berziarah ke Bethlehem tidak bersedia mengomentari pertemuan keduanya dengan Abbas. Untuk kali pertama, politikus perempuan 52 tahun itu menyaksikan dengan mata kepala sendiri dinding pemisah Palestina dan Israel di Tepi Barat. Setelah bertemu Abbas, kemarin, Condi juga melangsungkan pertemuan kedua dengan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert. Namun, belum ada keterangan resmi mengenai pertemuan lanjutan tersebut.(J.Post)

No comments:

17 October 2007

Israel Hambat Palestina Merdeka

Dakta : Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, sepertinya, tidak sabar menanti realisasi janji Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Condoleezza "Condi" Rice. Kemarin (17/10), pada akhir lawatan Timur Tengah sekaligus kunjungan kedua Condi di Tepi Barat, Abbas menumpahkan kekesalannya kepada Israel. Menurut dia, negara sekutu AS itu sengaja mengulur-ulur lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.Pemimpin moderat tersebut mengatakan bahwa keberatan Israel atas beberapa poin dokumen prakonferensi yang akan diselenggaraan di Annapolis, Maryland, AS, bulan depan, hanya bakal menghambat proses damai Timur Tengah. "Semua ini hanya akan menghambat upaya perumusan dokumen penting yang menjadi syarat mutlak Israel-Palestina mengikuti konferensi damai internasional mendatang," ujar Abbas.Selain itu, aksi militer yang dilancarkan Israel di perbatasan Palestina dan dilanjutkannya penggalian arkeologi di dekat situs suci Jerusalem beberapa waktu lalu menjadi dua hal yang menghambat perdamaian. "Waktunya sudah semakin dekat (menuju konferensi damai, Red). Kita harus melipatgandakan upaya yang sedang dilakukan dan tidak membuang-buang waktu," imbuh ketua Gerakan Fatah Palestina tersebut.Dalam kesempatan itu, Abbas menyerukan pencanangan jadwal pasti untuk memastikan dokumen prakonferensi selesai dirumuskan tepat waktu. Menurut dia, Israel dan Palestina harus mencapai kesepakatan yang imbang dan bisa diterima kedua belah pihak. "Kami berharap bisa merumuskan dokumen tersebut dengan baik sehingga kesepakatan itu bisa dijadikan landasan perdamaian dua negara," tegasnya.Sementara itu, Condi yang kemarin sempat berziarah ke Bethlehem tidak bersedia mengomentari pertemuan keduanya dengan Abbas. Untuk kali pertama, politikus perempuan 52 tahun itu menyaksikan dengan mata kepala sendiri dinding pemisah Palestina dan Israel di Tepi Barat. Setelah bertemu Abbas, kemarin, Condi juga melangsungkan pertemuan kedua dengan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert. Namun, belum ada keterangan resmi mengenai pertemuan lanjutan tersebut.(J.Post)

No comments: